Tragedi kebakaran yang melanda Rumah Qur’an Ar-Rasyid dan rumah Ustaz Aria Fariska di Jakarta Utara, pada Sabtu, 28 Desember 2024, telah menggugah hati banyak orang. Musibah ini tidak hanya melahap habis bangunan fisik, tetapi juga merenggut tempat di mana anak-anak setempat mendapatkan pendidikan agama, bimbingan moral, dan kasih sayang dari guru-guru mereka.
Tidak hanya itu, buku-buku bahan belajar santri juga terlahap habis si jago merah. Hanya tersisa abu hitam yang menyelimuti tanah, semua luluh lantak rata tanpa tersisa.
Rumah Qur’an Ar-Rasyid bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga bagian kehidupan spiritual bagi anak-anak dan masyarakat sekitar. Di sinilah mereka belajar membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an.
Tempat ini juga menjadi ruang bagi anak-anak untuk berkumpul, bermain, dan merasakan kehangatan kebersamaan dalam lingkungan yang penuh cinta dan kasih sayang. Kehilangan tempat ini tentu menjadi pukulan bagi mereka, karena hingga saat ini mereka masih belum memulai proses belajar mengajar Al-Qur’an.
Ustaz Aria Fariska, sebagai Guru Ngaji yang berdedikasi, telah mengabdikan dirinya untuk mendidik anak-anak di wilayah ini. Rumahnya yang juga ikut terbakar merupakan tempat di mana banyak anak-anak sering datang untuk belajar dan mendapatkan bimbingan. Kehilangan rumah tidak hanya membuat Ustaz Aria kehilangan tempat tinggal, tetapi juga kehilangan tempat untuk melanjutkan misi mulianya dalam mendidik generasi penerus.
Mari kita ulurkan tangan dan berikan dukungan, baik berupa dana, tenaga, maupun doa, agar proses pembangunan kembali dapat berjalan lancar.
LAZIS NURUL FALAH mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye ini. Setiap sumbangan yang Anda berikan, sekecil apapun, akan sangat berarti bagi mereka yang terdampak. Bantuan Anda akan digunakan untuk membangun kembali Rumah Qur’an Ar-Rasyid yang lebih baik dan lebih aman, serta membantu Ustaz Aria Fariska mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Dengan membangun kembali Rumah Qur’an Ar-Rasyid dan rumah Ustaz Aria Fariska, kita tidak hanya membangun kembali bangunan fisik, tetapi juga membangun kembali semangat, harapan, dan masa depan anak-anak di Jakarta Selatan