
Dunia atau Akhirat?
Ketika kita dihadapkan pada pilihan antara mengejar kesenangan dunia atau mempersiapkan kehidupan akhirat, seringkali kita terjebak dalam dilema. Dunia menawarkan banyak godaan yang tampak nyata dan menggoda, sementara akhirat terasa jauh dan tidak terlihat.
Namun, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan kehidupan akhirat adalah tujuan utama kita. Artikel ini akan membahas tiga poin penting yang membantu kita memahami prioritas antara dunia dan akhirat, didukung dengan hadits dan ayat Al-Quran.
Kehidupan Dunia Hanya Sementara
Sering kali kita lupa bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Kita terlalu sibuk mengejar harta, kedudukan, dan kesenangan duniawi sehingga melupakan tujuan utama kita. Allah mengingatkan kita dalam Al-Quran:
"وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ" (QS. Al-Hadid: 20)
"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sementara dan bisa memperdaya. Kita harus selalu ingat bahwa ada kehidupan yang lebih kekal dan lebih penting yang menanti kita di akhirat. Rasulullah SAW juga bersabda:
"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau pengembara." (HR. Bukhari)
Hadits ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat dengan kehidupan dunia, melainkan melihatnya sebagai tempat persinggahan sementara sebelum menuju kehidupan yang abadi.
Keutamaan Akhirat di Atas Dunia
Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu mengutamakan kehidupan akhirat di atas kehidupan dunia. Allah berfirman dalam Al-Quran:
"وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى" (QS. Al-A'la: 17)
"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal."
Kehidupan akhirat jauh lebih baik dan lebih kekal dibandingkan dengan kehidupan dunia. Oleh karena itu, kita harus memprioritaskan amal ibadah dan perbuatan yang akan membawa kita kepada kebahagiaan abadi di akhirat. Rasulullah SAW juga bersabda:
"Barangsiapa yang niatnya adalah dunia, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran di depan matanya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali apa yang telah ditakdirkan untuknya. Dan barangsiapa yang niatnya adalah akhirat, maka Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di dalam hatinya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa jika kita mengutamakan akhirat, Allah akan mempermudah urusan kita di dunia dan memberikan keberkahan dalam hidup kita.
Menyeimbangkan Antara Dunia dan Akhirat
Meskipun kita diajarkan untuk mengutamakan akhirat, bukan berarti kita harus meninggalkan kehidupan dunia sepenuhnya. Islam mengajarkan kita untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Allah berfirman:
"وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا" (QS. Al-Qasas: 77)
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi."
Ayat ini mengajarkan kita untuk mencari kebahagiaan akhirat dengan tetap memperhatikan kehidupan dunia. Kita harus berusaha mencapai keseimbangan antara keduanya dengan cara menjalani kehidupan dunia sesuai dengan ajaran Islam dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Rasulullah SAW juga bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Hadits ini mengajarkan kita untuk berkontribusi positif dalam kehidupan dunia dan memberikan manfaat bagi orang lain, sebagai bagian dari persiapan kita menuju kehidupan akhirat.
Memilih antara dunia dan akhirat bukanlah tentang meninggalkan salah satu sepenuhnya, melainkan tentang menempatkan prioritas yang tepat. Kehidupan dunia adalah tempat kita mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal.
Dengan selalu mengingat bahwa dunia ini sementara dan akhirat adalah tujuan utama kita, kita bisa menjalani kehidupan yang seimbang dan penuh berkah. Semoga kita selalu diberi petunjuk dan kekuatan untuk mengutamakan akhirat tanpa melupakan tanggung jawab kita di dunia.