
Kejujuran Akan Mendatangkan Ketenangan
Pada kondisi sosial bangsa saat ini, tidak mudah mencari teladan dari seorang pemimpin, terutama sifat kejujuran. Pemimpin yang jujur diyakini dapat mengantarkan rakyatnya menuju masyarakat madani yang adil dan sejahtera.
Menurut Imam Raghib al Ashfani, jujur merupakan kesesuaian antara ucapan dengan apa yang tersembunyi dan yang akan dikatakan secara bersamaan. Apabila tidak terpenuhi syarat ini, maka bukanlah sebuah kejujuran.
Imam Ibnul Qayyim dalam Madaarijus Saalikin berkata tentang hakikat kejujuran. Dengan kejujuran, kita dapat membedakan antara orang munafik dan orang beriman, para penghuni surga dan penghuni neraka. Kejujuran merupakan ruh amal, penjernih keadaan, penghilang rasa takut dan pintu masuk bagi orang orang yang akan menghadap Rabb Yang Mahamulia. Kejujuran tidaklah ia menghadapi kebatilan melainkan akan melawan dan mengalahkannya (Kitab Madaarijus Saalikin).
Sungguh kejujuran adalah salah satu yang membedakan orang mukmin dan orang munafik. Rasulullah SAW bersabada, ”Ayatul munafiqina tsalatsa, idza hadatsa kadziba, idza wa’ada akhlafa, wa idza utmina khana” yang berarti: Tanda orang munafik ada tiga. Yaitum bila berkata ia dusta (tidak jujur), bila berjanji ia mengingkari, dan bila diberi amanah ia khianat (Mutafaq ‘alaihi).
Seseorang yang mengambil posisi sebagai orang munafik itu sangat membahayakan dirinya. Allah akan memberikan hukuman yang berat, yaitu dengan menempatkannya pada neraka yang paling bawah.
Allah SWT berfirman, ”Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka” (QS An Nisaa’: 145).
Berlaku jujur akan memberikan ketenangan. Orang yang berakal (sehat) senantiasa mencari ketenangan bagi dirinya. Berlaku jujur adalah salah satu obat untuk ketenangan hati. Orang-orang yang suka berbohong tidak akan mendapat ketenangan dalam dirinya karena senantiasa diliputi kecemasan apabila kebohongannya terungkap. Sungguh tidaklah nyaman hidup dalam kebohongan atau tidak jujur.
Seorang yang telah berbohong akan terpaksa mencari lagi kebohongan lain yang lebih besar untuk menutup kebohongan sebelumnya, begitulah selanjutnya. Pada gilirannya dia akan diliputi kesusahan terus- menerus sulit memperoleh ketenangan dalam hidupnya. Ini adalah kenyataan yang bisa dirasakan oleh setiap orang yang tidak mau berlaku jujur.
Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya kejujuran itu adalah (mendatangkan) ketenangan dan dusta adalah keragu-raguan (kegelisahan, kecemasan)” (HR Imam Tirmidzi).
Selain itu, jujur akan mengantarkan seseorang ke surga. Ini adalah berita sangat menggembirakan bagi seorang yang senantiasa melazimkan sikap jujur dalam hidupnya walaupun berlaku jujur itu kadang kadang pahit untuk dilakukan tapi sungguh manis hasilnya.
Rasulullah SAW bersabda, ”Kalian harus berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran maka ia akan dicatatat sebagai orang yang jujur disisi Allah” (Mutafaq ‘alaihi).
Alangkah bahagianya seseorang yang berlaku jujur karena membawanya kepada kebaikan yang berujung kepada mendapatkan surga. Yang paling mengembirakan bagi orang jujur adalah Allah yang akan mencatatnya sebagai orang jujur. Karena itu, mari kita memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk selalu berlaku jujur sehingga akan mmberikan ketenangan dalam menjalani hidup ini.