Kembali
image
Keislaman

Mengenali Lailatul Qadar: Malam Lebih Baik dari Seribu Bulan

setahun yang lalu ● Dibaca 195x

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan paling istimewa bagi Umat Muslim. Pada bulan suci ini kita akan menemui malam yang sangat mulia yaitu malam Lailatul Qadar. Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Malam yang agung, mulia, istimewa dan indah itu disebut Lailatul Qadar atau malam kemulian.

Mengapa malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan?

Malam ini merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Maksudnya ialah saat mengerjakan amalan pada malam Lailatul Qadar, nilainya lebih baik dari seribu bulan dibanding ketika dikerjakan di luar Lailatul Qadar. Segala jenis amalan dan ibadah akan diganjar pahala berlimpah di malam ini. Bagi umat Islam yang beribadah dan melakukan amal kebaikan di malam ini, maka nilainya lebih baik daripada beribadah selama seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun lamanya. Satu amal kebaikan dikerjakan sama nilainya 83 tahun. 

Istilah atau sebutan malam Lailatul Qadar begitu jelas disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar". (QS. Al-Qadar:1-5).

Umat Muslim bisa mendapatkan keutamaan pada malam penuh kemuliaan ini dengan membaca doa malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Doa malam Lailatul Qadar berisi pujian kepada Allah SWT dan juga permohonan ampunan atau tobat kepada Allah Allah SWT. Doa malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)”.

Doa itu diambil dari kutipan hadits riwayat Imam At-Tirmidzi berikut:

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, “Bacalah, ‘Allahumma innaka afuwwun karimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī”. (HR At-Tirmidzi).

Kapan waktu malam Lailatul Qadar tidak ditemukan di Hadits atau firman Al-Quran. Namun, sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan diyakini menjadi malam yang penuh keberkahan. Hal ini didasarkan dari sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berasal dari Aisyah RA. Beliau berkata bahwa Rasulullah SAW beri`tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda:

"Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan". (HR. Bukhari dan Muslim).

Waktu malam Lailatul Qadar memang dirahasiakan, namun kita bisa mempelajari ciri atau tanda malam seribu bulan ini. Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar melalui hadistnya yang berbunyi:

“Sesungguhnya pertanda Lailatul Qadar ialah cuaca yang bersih dan terang seakan-akan ada rembulan, tenang dan hening, suhunya tidak dingin dan tidak panas, serta tidak ada bintang yang jatuh pada malam itu hingga pagi harinya. Kemudian, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya seperti biasanya melainkan seperti rembulan pada malam purnama”. (HR. Bukhari).

Tidak ada yang tahu pasti kapan tepatnya malam yang penuh kemuliaan ini, karena Allah SWT merahasiakan malam lailatul qadar dari umat manusia. Untuk itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Umat Muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan kebaikan seperti shalat malam, tadarus Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat baik pada sesama. Dengan melakukan amalan-amalan yang dianjurkan pada malam ini, umat Muslim dapat memperoleh pahala yang besar dan mendapatkan berbagai keberkahan dari Allah SWT.

Penulis:  Wahyu Dwi Lestari_UTM (Universitas Trunojoyo Madura)