Kembali
image
Keislaman

Pedoman Puasa Rajab

7 bulan yang lalu ● Dibaca 428x

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah menetapkan empat bulan dari dua belas bulan Hijriyah sebagai bulan yang dimuliakan-Nya (al-asyhurul hurum). Bulan-bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Hal ini disebutkan dalam QS. At-Taubah [9]: 36.

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”

Hadis yang Kesahihannya Disepakati oleh Semua Ulama

Dari keempat bulan mulia tersebut, anjuran berpuasa pada bulan Muharram dan Sya’ban disebutkan secara khusus dalam beberapa hadis. Sedangkan anjuran puasa pada bulan Dzulqa’dah dan Rajab hanya disebutkan secara umum, tanpa menyebutkan secara khusus nama bulannya. Salah satunya adalah hadis tentang Abu Mujibah Al-Bahili r.a dari kampung Al-Bahilah.Nabi Muhammad SAW menganjurkannya untuk berpuasa pada semua bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Nabi bersabda: "صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ" "Berpuasalah dari (sebagian hari) bulan-bulan mulia dan tinggalkan." Nabi mengulang nasihat itu tiga kali, sambil menggenggamkan tangan, dan melepaskan jarinya satu per satu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi dari Abu Mujibah Al Bahili) (Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, 3: 204-205).

Hadis yang Kesahihannya Tidak Disepakati Semua Ulama

Ada beberapa hadis yang belum disepakati kesahihannya oleh semua ulama. Pertama, sabda Nabi, “Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab, maka ia seperti puasa sebulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari, maka ditutuplah untuknya tujuh (semua) pintu neraka Jahanam. Barangsiapa berpuasa delapan hari, maka dibukalah untuknya delapan (semua) pintu surga. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka semua kesalahannya diganti dengan kebaikan."

Kedua, "Dalam surga terdapat sungai yang diberi nama Rajab. Airnya lebih putih dari susu, dan rasanya lebih manis dari madu. Siapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan diberi minum dari sungai itu."

Ketiga, “Rajab adalah bulannya Allah; Sya'ban bulanku (Nabi), dan Ramadan bulannya umatku."

Keempat, “Pada malam mi’raj, saya (Nabi) melihat sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu, dan lebih harum dari minyak wangi. Saya bertanya pada Jibril a.s, “Wahai Jibril, untuk siapakah sungai ini? Jibril a.s menjawab, “Wahai Muhammad, sungai ini untuk orang yang membaca salawat untukmu di bulan Rajab ini.”

Puasa Rajab

Bagi yang ingin berpuasa di bulan Rajab, untuk menghindari kontroversi, lakukan dengan cara sebagai berikut:

Jadikan hadis pada poin 1 sebagai landasan, bukan hadis-hadis pada poin 2.

Berniatlah puasa untuk meraih rida Allah melalui puasa pada empat bulan mulia tersebut.

Juga berniatlah puasa Rajab untuk pemanasan tahap satu, dan puasa Sya’ban untuk pemanasan tahap dua sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Bertekadlah berpuasa pada bulan-bulan mulia lainnya, tidak hanya bulan Rajab.

Jangan menentukan tanggal secara khusus. Kerjakan puasa pada tanggal berapa pun.

Bagi Anda yang sudah berpuasa Daud, lanjutkan, dan jangan berpuasa Rajab. Bagi yang sudah istiqomah puasa sunah lainnya, misalnya Senin-Kamis, lanjutkan, dan boleh dengan niat ganda, yaitu niat puasa Senin-Kamis sekaligus Rajab.

Apresiasi dan Doa selama Rajab dan Sya’ban

Hormati orang yang melakukan puasa Rajab dan yang tidak melakukannya. Sebab, masing-masing memiliki landasan hukum. Puasa Rajab hanya sunah, sedangkan mencaci orang hukumnya haram. Baik juga kita berdoa selama Rajab dan Sya’ban:

"اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ"

"Wahai Allah, berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan berikan kami kesempatan untuk berpuasa di bulan Ramadan."

Penulis : Prof. Ali Aziz, M.Ag